Shoutbox

Subcribes

Sponsored

Wilujeng sumping di blog simabdi Sukron Katsiron! Teu kenging Hilap? ngantunkeun komentarna...

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 02 Juni 2011

Tentang At-Taubah ( Surat At-Taubah)

Memang benar tidak ada lafadz basmalah pada surat yang kesembilan, yaitu surat At-taubah, atau sering disebut juga dengan nama surat Baro'ah. Disebut dengan Baro'ah yang bermakna pemutusan hubungan, karena isinya merupakan bentuk pemutusan hubungan dengan musuh-musuh Islam saat itu. Pada penulisan surat At-Taubah dalam mushaf Al-Qur’an, lafadz basmalah tidak dicantumkan dipermulaan surat tersebut. Hal tersebut berbeda dengan surat-surat yang lainnya yang mencantumkan basmalah di permulaan ayat.
Ada beberapa penjelasan dari para ulama mengapa basmalah tersebut tidak dicantumkan di permulaan surat At-Taubah.

1. Pendapat Pertama Al-Mubarrid berpendapat bahwa merupakan kebiasaan orang Arab apabila mengadakan suatu perjanjian dengan suatu kaum kemudian bermaksud membatalkan perjanjian tersebut, maka mereka menulis surat dengan tidak mencantumkan basmalah di dalamnya. Maka ketika turun surat baro’ah (At-taubah) yang memutuskan perjanjian antara Nabi SAW dengan orang-orang musyrik, beliau mengutus Ali bin Abi Thalib ra. kemudian membacakan surat tersebut tanpa mengucapkan Basmalah di permulaannya. Hal ini sebagaimana kebiasan yang berlaku di bangsa Arab.

2. Pendapat Kedua Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas ra. bahwa ia pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang sebab basmalah tidak ditulis di permulaan surat Baro’ah. Ali bin Abi Thalib ra. menjawab, "Basmalah adalah aman (mengandung rasa aman) sedangkan Baro’ah turun dengan pedang (berkaitan dengan peperangan)."

3. Pendapat Ketiga Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi dan an-Nasa’i dari Ibnu Abbas ra, bahwa beliau ra. pernah bertanya kepada Utsman bin al-Affan ra, "Apa yang menjadi alasan Anda mencantumkan surat At-Taubah setelah surat Al-Anfal, tanpa mencantumkan basmalah di antara keduanya?" Beliau menjawab bahwa Rasulullah SAW apabila turun suatu ayat, maka beliau akan memanggil para penulis wahyu dan berkata, "Cantumkan ayat-ayat ini di surat yang disebutkan di dalamnya anu dan anu. Surat Al-Anfal merupakan surat-surat yang pertama diturunkan di Madinah, sedangkan Baro’ah merupakan surat yang terakhir turun. Dan ternyata kisah yang terkandung di dalam kedua surat tersebut saling menyerupai, sehingga aku mengira bahwa surat Bara'ah termasuk surat Al-Anfal. Kemudian Rasulullah SAW wafat sebelum sempat menjelaskan hal tersebut.

Oleh karena itu aku menggandengkan kedua surat tersebut dan tidak mencantumkan basmalah di antara keduanya dan menempatkannya dalam As-Sab’u Ath-Thiwal. (Tafsir Fathul-Qadir karya Imam Ali As-Syaukani II/415-416). Itulah beberapa pendapat mengenai alasan tidak dicantumkannya basmalah di permulaan surat At-Taubah.
Oleh karena itu jika kita membaca surat tersebut dari permulaannya, maka kita hanya disunahkan mengucapkan ta’awudz saja tanpa basmalah. Demikian halnya jika kita membaca dari pertengahannya. Kita juga cukup membaca ta’awudz saja. Apabila kamu membaca al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.(QS An-Nahl: 98)

baru
Surat At Taubah adalah surat yang enempati urutan ke 9 dari deretan surat dalam Al Qur’an. Surat ini memiliki nama lain yaitu surat Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina ‘Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
Terdapat satu keistimewaan yang membedakan surat ini dengan surat yang lainnya. Permulaan surat ini tidak terdapat bacaan basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Para Ulama masih berselisih mengenai hal ihwal larangan tersebut. Syeikh al-Ramli mengatakan makruh membaca Basmalah di awal surah al-Taubah dan sunat di pertengahannya. Imam Ibnu Hajar, Syeikh al-Khatib dan Imam al-Syatibi mengatakan haram membaca Basmalah di permulaan surah al-Taubah dan makruh di pertengahan.
Untuk menggantikan bacaan basmalah pada awal surat ini, biasanya beberapa mushof menyertakan bacaan ta’awudz yang khusus untuk mengawali surat ini. Bacaan Ta’awudz tersebut adalah sebagai berikut :
A’uudzubillaahi minannaari wa minsyarril kuffaar wa min ghodlobil jabbaar. Al ‘izzatulillahi wa lirosuulihii wa lilmu’miniin

TENTANG SURAT AT-TAUBAH, SURAT KE 9

Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H.

Diantara Nama-Nama Surat Ini:

1. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini.

2. Dinamakan juga dengan Baraa?ah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.

3. Dinamakan juga dengan Al Faadlihah yang berarti pelecehan dan pembongkaran karena didalam surat ini banyak sekali disinggung dan disebutkan sifat-sifat orang-orang munafik sehingga seakan-akan tidak lagi tersisa salah seorang dari mereka melainkan telah disebutkan di dalamnya.

Di samping ketiga nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini.

Mengapa Tidak Ditulis Basmalah:

Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena beberapa hal:

1. Surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.

2. Alasan lain mengapa tidak ditulis basmalah adalah karena antara surat Al Anfaal dengan surat At Taubah ada kemiripan dalam kisahnya dan Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam wafat tanpa menerangkan apakah keduanya satu surat ataukah berbeda, oleh sebab inilah sahabat Utsman bin Affan ?Radhiallahu ?Anhu menggandeng antara keduanya tanpa memisahkannya dengan basmalah.


Abu Muhsin - Assalamu'alaikum wa rahmah
Wahai Saudariku, berhati-hatilah.
Banyak Orang-orang Non Muslim dan Orang Muslim yg miskin ilmu diluar sana yang mengaitkan kejadian-kejadian ini dengan Islam, untuk lebih meyakinkan bahwa ajaran Islam adalah ajaran Teroris dan agama yang keras.
Penjelasan dibawah ini Insya Allah akan sedikit membuka pemikiran kita terhadap Surat At Taubah dan Tragedi WTC yang ternyata hanyalah 'pemerkosaan' dan fitnah terhadap Qur'an kita tercinta.

Saudara-saudariku seiman yang dirahmati Allah SWT,
Mohon waktu sesaat untuk merenungkan hal penting ini, sekali lagi sangat
penting, berkaitan dengan perbuatan orang-orang zalim yang ingin merusak Al-Quran.

Betapa sedihnya jika Al Quran terus dibuat permainan oleh mereka,
orang-orang "juhala bi umurid din" (orang-orang yang bodoh yang tidak
tahu ruh agama Islam ini). Mereka tidak tahu hakekat mu`jizat Al Quran.
Tapi suka mengotak-atik Al Quran seenaknya sendiri.

Allah SWT berfirman,
"Maka siapakah yang yang lebih berbuat dzalim daripada orang-orang
yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia
tanpa pengetahuan ? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang zalim." Al An`am : 133.

Pasca kejadian WTC 11 September 2001 banyak yang mengaitkan
hal itu dengan Al Quran. Mencocok-cocokkan Al Quran seenaknya
dan mengatakan itu mukjizat.

Entah perbuatan siapa ! ini? Orang-orang dzalim itu ingin semakin
membuat bodoh dan membodohi umat Islam. Ingin menginjak-injak
Al Quran.Bayangkan, bagaimana jika Al Quran dikatakan telah
memberikan sinyalemen itu 1433 tahun yang lalu tentang kejadian itu.
Terus diklaim itu mukjizat Al-Quran. Setelah diteliti ternyata salah semua.
Hanya akal-akalan dan dusta belaka. Apakah itu bukan justru mengaburkan
kemukjizatan Al Quran.

Orang yang tidak pernah belajar sama sekali Ulumul Quran, tidak pernah
belajar tentang I`jazul Quran akan dengan memudah membuat kedustaan
dan kebohongan dengan mengatasnamakan Al Quran.

Propaganda dusta mengatasnamakan "kemukjizatan Al Quran" dalam
kejadian WTC itu hanyalah upaya musuh Islam untuk menggiring umat
manusia tidak percaya kepada Al Quran. Bukan untuk mengajak meyakini
kemukjizatan Al Quran. Sebab kedustaan itu begitu jelasnya.

Mereka menyimpulkan begini :
1. Ayat yang ke 109 dari surat Attaubah menunjukkan bangunan WTC
terdiri dari 109 tingkat.
2. Pada ayat ke 109 pada surat Attaubah tsb tertulis "Jurufin Haar"
menunjukkan nama jalan di Jerf Har.
3. Surat Attaubah berada dalam juz ke 11 menunjukkan tanggal hari
kejadian yaitu tanggal 11
4. Surat At Taubah adalah urutan yang ke 9 menunjukkan bulan kejadian
yaitu bulan ke 9.
5. Jumlah kalimat dalam surat Attaubah dari awal sampai akhir
sebanyak 2001 menunjukkan tahun kejadian yaitu tahun 2001,
di tempat lain mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109
itu berjumlah 2001.

Jika kita sedikit teliti saja maka kesimpulan itu hanya kedustaan atas nama
Al Quran. Satu saja dari kesimpulan itu salah maka kesimpulan itu hanya
mengada-ada.Coba kita lihat misalnya :
1. Benarkan bangunan WTC 109 tingkat ? Tenyata tidak. Gedung WTC
yang roboh itu terdiri dari 110 tingkat. Ini bukan hal yang sulit untuk
dibuktikan. Datanya bisa dilihat oleh oran! g seluruh dunia. Silakan
dicari di bagian search msn.com atau yahoo, cari info tentang WTC
New York.
2. Benarkan di jalan Jerf Har ? Ternyata tidak. WTC itu terletak di Wall
Street.
3. Kejadian pada tanggal 11, Surat At Taubah ada di juz 11 ? Hanya orang
yang tidak pernah baca Al Quran yang mengatakan demikian. Jelas sekali
mayoritas ayat Surat At Taubah ada di juz 10. Lebih detailnya surat
At-Taubah terdiri dari 129 ayat, yang 92 ayat ada di juz 10 dan
selebihnya (37 ayat)ada di juz 11. Apakah pencocokan tanggal kejadian
WTC dengan surat At-Taubat bukan sebuah kedustaan dan
"pemerkosaan" Al Quran.
4. Di ayat 109 ada kata2 jurufin har. Sudah jelas terbantah karena
jalannya bulan Jerf Har tapi Wall Street. Dalam tafsir apa pun,
sepanjang saya belajar di Al Azhar University, baik di tafsir Ar Razi
dan lainnya, tidak ada seorang ulama pun yang memaksudkan kalimat
'jurufin haar" itu untuk mengisyaratkan nama sebuah jalan di Amerika.
Terl! alu nista dan remeh Al-Quran mengisyaratkan hanya sebuah
nama jalan. Maha Suci Allah dari mengisyaratkan hal-hal remeh.
5. Yang mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109
berjumlah 2001. Maka itu juga dusta. Sebab baru sampai ayat 25
jumlah hurufnya sudah 2001. Juga yang mengatakan jumlah kalimatnya
2001, hanya mencocok-cocokkan saja.

Saya tidak tahu ini pekerjaan siapa. Yang jelas inilah gaya Israiliyah modern.
Kerjaan orang-orang yang hanya ingin membuat bodoh umat Islam.
Dan orang awam yang tidak tahu apa-apa mendengar kabar seperti itu
akan sangat semangat mempropagandakan kesana-kemari. Ia makan
mentah-mentah tanpa rasa curiga. Dan setelah itu jadi keyakinan dan opini
masyarakat awam ternyata hanya kedustaan belaka. Mereka akan ragu
pada Al Quran dan ulama. Padahal itu pekerjaannya musuh Islam. Kapan
umat ini bisa berhenti untuk terus dibodohi kaum non muslim? Dalam memahami Al Quran, kitab
sucinya saja mengapa demikian mudah didustakan dan dibohongi orang lain.

Sekali lagi, ikhwah wal akhawat, jangan mudah mempermainkan Al Quran.
Alangkan bagusnya jika ayat 109 itu dibaca tafsirnya dan dipahami dengan baik
isinya. Dipahami asbabun nuzulnya. Kandungannya dimasukkan ke dalam nurani untuk bekal hidup di dunia dan akhirat. Bukan malah di'perkosa'
dengan zalim dan mempropagandakannya dengan semena-mena dan justru melecehkan kemukjizatan Al Quran.
Sama seperti beberapa waktu yang lalu. Ada yang mengotak-atik rahasia angka
9 sebagai mukjizat Al Quran. Ternyata juga sebuah kedustaan, ketahuilah bahwa itu pekerjaannya kaum Bahaiyah yang mengingkari risalah nabi kita Muhammad saw.

Apakah hakekat mu`jizat Al Quran itu ? Hakekat terbesar adalah bahwa
Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia untuk berjalan lurus meraih ridha
Allah SWT. Siapa yang mengikuti petunjuk Al Quran akan selamat di dunia dan
di akhirat serta akan memperolah nikmat yang tiada putusnya. Inilah mukjizat
Al Quran sepanjang masa. Dan setan selalu ingin menjauhkan kita dari hekekat
Al Quran ini diturunkan.

Firman Allah Swt,
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar"
QS. Al Israa : 9

Ini saja yang ingin saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
Semoga Allah membuka hati kita dan meneranginya dengan Nuur Hidayah.
Mari hidup bersama Al Quran, memahami dan mengamalkan isi Al Quran. Dan membela Al Quran dari serangan
orang ateis yang membenci Al Quran.
Semoga Allah Swt senantiasa memberi hidayah, taufik dan ilmu yang bermanfaat bagi kita kaum Muslimin.

Allahummarhamna bil Quran, waj`alhu lana imaman wa nuran wa hudan
wa rahmah. Amin[/b]....Baca Komentar diBlog selengkapnya..

Comments :

0 komentar to “Tentang At-Taubah ( Surat At-Taubah)”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by Pesantrenku Hidupku Fie Dunia

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger